Sidang VIII Sinode Gereja Suluttengo, Pangdam XIII/Mdk Paparkan Strategi Penanggulangan intoleransi, Eksteimisme dan Terorisme di Indonesia

BANGGAI KEPULAUAN, MPI_Pangdam XIII/Merdeka, Mayjen TNI Wanti Waranei F. Mamahit, M.Si., menggelar kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Kamis (07/10), didampingi Aster Kasdam XIII/Mdk, Kolonel Inf. Idris Soemantri Roni, S.I.P., dan Asren Pangdam XIII/Mdk, Kolonel Inf. Antonius Totok Chris Hardjoko.

Pada kunker kali ini, sejumlah agenda telah dijadwalkan, diantaranya menghadiri Sidang VIII Sinode Gereja-gereja Sulawesi Utara-Tengah-Gorontalo (Suluttengo), yang digelar selama 6 hari, 04-09 Oktober 2021.

Dalam sidang Sinode VIII yang digelar di BPU Salakan, Kota Salakan, Kabupaten Bangkep, ini Pangdam XIII/Mdk memaparkan materi Strategi Penanggulangan intoleransi, Eksteimisme dan Terorisme di Indonesia.

Kedatangan Pangdam XIII/Mdk ke wilayah Kabupaten Bangkep dijemput langsung oleh sejumlah pejabat teras Pemkab dan Forkopimda Bangkep.

Membawakan materinya, Pangdam menyampaikan secara fisik Indonesia tidak bersentuhan persoalan Kudeta Taliban di Afganistan. Namun, peristiwa ini terkait erat dengan persoalan gerakan terorisme dan radikalisme di Indonesia.

Lebih lanjut disampaikan radikalisme mengatasnamakan agama sebagai bentum kekerasan. Terorisme dan radikalisme mengenal bentuk radikalisme dan terorisme di Indonesia.

Tari-tarian khas daerah Bangkep menyambut kedatangan Pangdam XIII/Mdk.

Pangdam menuturkan ada beberala tipologi kelompok radikal, yakni (1) radikal gagasan, kelompok yang secara gagasan radikal namun tidak terlibat kekerasan, (2) radikal milisi, kelompok dalam bentuk milisi yang terlibat dalam konflik, (3) radikal premanisme, kelompok dalam bentuk kekerasan tertuang kemaksiatan, (4) radikal lainnya, kelompok yang menyerukan kepentingan kelompok politik, sosial, ekonomi dan lainnya, serta (5) radikal teroris, kelompon yang mengusung dan mengatasnamakan idiologi.

“Gerakan terorisme dan radikalisme tidak boleh ada di Indonesia karena bertentangan dengan falsafah Pancasila,” tandasnya.

Pada kesempatan ini, sejumlah Perwira Kodim 1308/LB turut mendampingi Pangdam XIII/Mdk, diantaranya Dandim 1308/LB, Letkol Inf. Fanny Pantouw S.Sos, Tr. Han., M.I.POL.; Danki C Yonif 714/SM, Kapten Inf. Zulfikar; Pasi Intel Dim 1308/LB, Lettu Inf. D. Lahope; Dan Unit Dim 1308/LB, Letda Inf. Romel Kamea; dr. Polkes Dim 1308/LB, Letda CKM Aulia Siregar.

Sementara itu, kedatangan Pangdam XIII/Mdk di Kabupaten Bangkep dijemput langsung oleh Bupati Bangkep, H. Rais D Adam; Wabub Bangkep, Salim J Tanasa, S.E., M.M.; Sekda Bangkep, Rusli Moidadi, S.T., M.M.; Ketua DPRD Bangkep, Rusdi Sinaling; Kajari Balut, Fauzal, S.H., M.H.; Wakapolres Bangkep, Kompol Hamdan, S.Kom., M.Si.; Danramil 1308-10/Salakan, Kapten Abd Azis; Danramil 1308-12/Bulagi, Letda Inf. Rahim; Ka Satpol PP, Hengky Delengan; Kadis Perhub, Joko Prihantoro; Kepala adat Bangkep, Marwan Bidalo, serta para asiten dan staf ahli Setda Bangkep.(dewi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *